Pada 1000 SM, orang Fenisia menyebutnya sebagai "taw", yang berarti "tanda", dengan suara "tee" kita saat ini.
Orang Yunani menamakannya "tau" dan menambahkan goresan silang di bagian atas untuk membedakannya dari "X."
Huruf ‘U’
Ada banyak kebingungan di antara huruf "U," "V" dan "W."
Menurut Rosen, orang Fenisia mulai menggunakan huruf yang mirip dengan huruf “Y” kita sekitar tahun 1000 SM.
Mereka menyebutnya "waw" yang berarti "pasak." Orang Yunani mengadopsi ini pada 700 SM dan menyebutnya "upsilon."
Huruf ‘V’
Bangsa Romawi tidak membedakan antara suara "V" dan "U", jadi Venus sebenarnya diucapkan "Weenus."
Bahkan Shakespeare menggunakan "U" sebagai ganti "V" dalam drama dan puisinya.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR