Dengan daya tampung 40 kru, kapal selam Alugoro 405 memiliki kemampuan jelajah mencapai 50 hari, dan didesain dengan durasi penggunaan hingga 30 tahun.
Selain itu, KRI Alugoro-405 juga dilengkapi teknologi dan persenjataan yang mumpuni seperti sonar CSU 90, delapan tabung torpedo, torpedo Black Shark teknologi terbaru, peluncur rudal, serta rudal anti kapal perang UGM-84 Harpoon.
Dibuat sejak tahun 2015 di Surabaya, pembangunan kapal selam KRI Alugoro-405 menelan biaya Rp 1,5 triliun yang didanai dari penyertaan modal negara.
Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang mampu membangun kapal selam pertama buatan dalam negeri.
Namun, kabar mengejutkan datang terkait kapal selam yang digadang-gadang itu.
Mengutip hellenicshippingnews.com, Intelijen Nasional baru-baru ini mengumumkan jika Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, pemimpin global dalam desain dan pembangunan kapal selam telah terciduk dalam upaya pembajakan Korea Utara sejak akhir tahun lalu.
Dikatakan juga jika intranet di Insitut Penelitian Energi Atom Korea terpapar pembajakan yang sama pada 14 Juni.
Menurut beberapa pakar, upaya pembajakan dibuat untuk mencuri rancangan kapal selam nuklir Korea Selatan dan teknik membangunnya.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR