Menurut data dari peta internasional terbaru dari urutan gen virus SARS-CoV-2 GISAID, pada 17 Juni, 57 kasus infeksi varian Delta+ tercatat di luar India.
Di mana, AS menyumbang jumlah terbesar dengan 14 kasus.
Mutasi lain yang berbahaya adalah varian K417N juga ditemukan pada varian Beta pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.
Para ilmuwan khawatir bahwa mutasi K417N dapat bergabung dengan mutasi yang melekat pada varian Delta, membuat virus Delta+ lebih menular atau meningkatkan resistensi obat.
Pada 16 Juni, Dr VK Paul, Ketua Komite Pengarah India melawan Covid-19, mengatakan bahwa Delta+ adalah "variant of concern (VOI)" dan bukan "variant of concern" (VOC).
Tetapi menyatakan bahwa pejabat India akan melanjutkan untuk memantau perkembangan dan penyebaran varian ini.
Subhash Salunkhe, penasihat program nasional anti-Covid-19 pemerintah New Delhi, menekankan bahwa varian Delta masih menyumbang sebagian besar infeksi gelombang kedua Covid-19.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR