"Vaksin bekerja paling baik ketika sebanyak mungkin orang menyuntikkannya untuk menciptakan kekebalan kelompok," katanya.
"Jika hanya beberapa orang yang menyuntik secara sporadis, itu tidak mungkin karena kemungkinan penyebaran virus dari orang yang tidak menyuntik sangat tinggi," tambahnya.
"Meski bisa membantu injektor agar tidak tertular Covid-19, namun tubuh orang tersebut masih mampu membawa penyakit, yang artinya masih bisa menular ke orang lain, sehingga wabah semakin sulit dikendalikan," kata Flerage.
Alasan lain untuk infeksi Covid-19 setelah vaksinasi adalah bahwa beberapa orang memiliki sistem kekebalan yang sudah melemah sebelumnya.
Karena kondisi medis yang mendasarinya atau sedang mengonsumsi obat tertentu, penolakan organ sering memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Statistik dari saluran sains National Geographic menunjukkan bahwa hanya sekitar 58% orang dengan sistem kekebalan yang lemah yang dapat menghasilkan antibodi terhadap virus SARS-CoV-2.
Namun jumlah antibodi pada saat itu masih lebih rendah daripada orang normal yang disuntik vaksin.
Dalam kasus seperti itu, perlu untuk menyuntikkan hingga dosis ketiga dan berkonsultasi dengan dokter untuk memantau status kesehatan sebelum dan sesudah injeksi.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR