Padahal, secara umum, perekonomian yang didorong oleh ekspor menginginkan mata uangnya lebih lemah, bukan lebih kuat sehingga harga barang lebih kompetitif di pasar global.
Apa yang terjadi setelahnya hanyalah sejarah: ekonomi Jepang mandek, posisi mereka dalam urusan global pun tidak pernah pulih ke posisi yang sama.
Dari sinilah, sejak awal 1990, Jepang memasuki dekade yang hilang. Tidak hanya satu, tapi sampai tiga dekade.
Ekonomi Jepang mengalami stagnasi yang seolah tak pernah bisa pulih usai Plaza Accord ditandatangani.
Jika Anda mengambil pendapat per kapita sebagai ukuran standar hidup, maka standar hidup di Jepang belum membaik selama tiga dekade.
Selain itu, Nikkei 225, indeks saham perusahaan-perusahaan besar Jepang tidak pernah kembali mencapai puncaknya, seperti sebelum tahun 1990.
Di sisi lain, selama periode waktu yang sama, indeks saham AS telah kembali 1.000%. (Ya, itu seribu. Bukan salah ketik.)
KOMENTAR