Para ekonom dan sejarawan, seperti dilansir dari kendawg.medium.com, sebagian besar mengaitkan pertumbuhan ajaib ini dengan sistem pendidikan yang kuat dan kebijakan ekonomi yang berfokus pada pertumbuhan.
Jepang pun dengan cepat mengembangkan keahlian manufaktur yang memungkinkannya menghasilkan barang dengan kualitas terbaik, tetapi juga dengan harga yang sangat efisien.
Tentu Anda bisa melihat betapa digdayanya merek-merek seperti Sony, Canon, Nikon, Toyota, Mitsubishi, Honda.
Ekonomi Jepang tumbuh jauh lebih cepat daripada AS dan industri dalam negerinya mendominasi ekspor internasional.
Namun, saat itulah AS beserta hegemoninya datang karena perlu segera menghentikan laju ekonomi Jepang.
Bersama dengan sekutu terdekatnya, AS menandatangani Plaza Accord pada tahun 1985 dengan tujuan utama memperkuat Yen Jepang.
Tentunya, sekilas, kesepakatan tersebut seolah membuat Jepang menjadi lebih baik, namun fakta berbicara sebaliknya.
Dengan nilai Yen yang menguat, maka ekspor Jepang tidak lagi kompetitif di pasar global.
KOMENTAR