Ahed didakwa atas 12 dakwaan di pengadilan militer Ofer Israel di Ramallah dua minggu setelah penangkapannya.
Pada 2018, Ahed dibebaskanbersama ibunya, Nariman, yang juga dijatuhi hukuman delapan bulan.
Mereka menjalani hukuman tiga minggu lebih singkat dengan kebijakan remisi.
Manal, Bibi Ahed mengatakan bahwa pemenjaraan keponakannya telah “membuat nama Nabi Saleh dan nama Tamimi mendunia”, namun ia berharap dengan pembebasan remaja itu membuat dunia lebih menyoroti pengalaman warga Palestina di penjara Israel.
“Sekarang seluruh dunia tahu tentang apa yang terjadi di sini [di Nabi Saleh],” katanya kepada Al Jazeera.
“Tapi yang penting sekarang adalah Ahed memberi tahu seluruh dunia tentang pengalaman dan perlakuan terhadap perempuan dan anak di bawah umur [Palestina] di penjara Israel," ungkapnya.
Menurut Dawoud Yusef, koordinator advokasi untuk kelompok hak-hak tahanan Palestina Addameer, wanita Palestina mengalami penganiayaan berat di penjara-penjara Israel.
Ia mencatat bahwa penjaga Israel “biasanya terlibat dalam pelecehan seksual terhadap tahanan wanita, baik secara verbal maupun fisik.”
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR