Menanggapi hal tersebut Kepala UKP PIP Yudi Latif mengatakan dari sisi nasionalisme, Indonesia jauh lebih baik daripada Malaysia, bisa dilihat dari berjalan baiknya kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
"Indonesia meskipun ada kasus-kasus tertentu tapi secara umum hubungan antaragama, ras, etnis di sini, jauh lebih baik dan kita lebih bisa hidup bersama di dalam perbedaan," ucap Yudi.
Namun ia tidak menolak aksi kerja sama terkait penguatan ideologi bangsa.
Karena menurutnya Indonesia perlu belajar dari Malaysia terkhusus peningkatan pembangunan negara seperti bidang pembangunan infrastruktur, ekonomi dan pelayanan publik.
Baca Juga: Pancasila sebagai Sistem Filsafat Berarti Refleksi Kritis dan Rasional
"Ke depan kita saling menguatkan satu sama lain dengann melakukan suatu kegiatan-kegiatan bersama," kata Yudi.
"Karena di sini masih banyak kesenjangan ekonomi, pelayanan-pelayanan publik juga masih harus diperbaiki. Dari segi itu Indonesia masih harus banyak belajar dari Malaysia," terang Yudi.
"Dari kelebihan dan kekurangan inilah kita bisa saling belajar. Malaysia bisa belajar dari kelebihan kita, kita bisa belajar dari kelebihan Malaysia. Kita serumpun dan juga satu kemanusiaan," sambung dia.
Mengutip Wikipedia, ideologi Malaysia bernama Rukun Negara yang dibentuk pada 31 Agustus 1970 oleh Dewan Gerakan Negara, setahun setelah insiden 13 Mei 1969 yang menghancurkan persatuan dan ketentraman negara.
Baca Juga: Sejarah Hari Lahir Pancasila Tak Lepas dari Pidato Bung Karno
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR