Intisari-Online.com - Korea Utara dikenal sebagai negara tertutup. Dan negara tertutup itu dipimpin oleh seorang diktator.
Kim Jong-Un adalah Pemimpin Tertinggi Republik Demokratik Rakyat Korea.
Dia merupakan cucu dari Kim Il-Sung, pendiri Korea Utara, dan putra Kim Jong-Il.
Kim Jong-Un memimpin Korea Utara setelah pemakaman kenegaraan ayahnya pada tanggal 28 Desember 2011.
Dia sebenarnya merupakan anak ketiga dan sekaligus putra bungsu Kim Jong-Il dengan salah seorang istrina, Ko Young-hee.
Tapi sejak akhir 2010, dia selalu dianggap sebagai pewaris kepemimpinan Korea Utara dan setelah kematian ayahnya, dia dinyatakan sebagai 'Penerus Agung'.
Bahkan terkadang warga Korea Utara menganggap Kim Jong-Un sebagai dewa yang suci.
Apapun yang diperintahkan Kim Jong-Un, maka wajib dilakukan.
Pria berusia 37 tahun itu juga dikenal berhati dingin dan tidak bisa ditebak bagaimana pemikirannya.
Sudah banyak korban yang jatuh karena perintah Kim Jong-Un.
Salah satunya Chang Song Thaek, suami dari bibinya, Kim Kyong Hui.
Kini, Kim Jong-Un lagi-lagi membuat heboh publik dengan keputusannya.
Dilansir dari express.co.uk pada Sabtu (29/5/2021), Kim Jong-Un tela memerintahkan pasukan Korea Utara untuk "memusnahkan" kucing dan merpati.
Alasanna karena Kim yakin hewan-hewan itu membawa patogen yang melintasi perbatasan dari China.
Dalam beberapa jam kemudian, banyak laporan terkait informasi penembakan merpati di seluruh negeri.
Seluruh kucing jalanan juga telah diberantas setelah perintah itu.
Apa alasannya?
Ternyata Kim Jong-Un mengeluarkan perintar luar biasa itu untuk menghentikan kemungkinan penyebaran Covid-19 di Korea Utara.
Menurut Daily NK, pihak berwenang mengatakan tindakan itu adalah untuk mencegah virus corona masuk melalui hewan yang datang dari China.
Itu terjadi beberapa hari setelah pemimpin Korea Utara melarang semua obat China di rumah sakit besar di ibu kota Pyongyang.
Selain mengeluarkan perintah untuk menghapus obat-obatan China dari rumah sakit Pyongyang, Kim Jong-Un mengatakan kepada para peneliti untuk menghentikan uji coba vaksin virus corona China dan mulai memproduksi suntikan domestik.
Itu bukanlah satu-satunya kebijakan nyeleneh Kim Jong-Un.
Sebelumnya, Kim Jong-Un juga baru-baru ini melarang gaya rambut "non-sosialis" seperti mullet.
Undang-undang baru melarang rambut mullet dan diwarnai, dan menurut surat kabar Korea Selatan Daily NK, Liga Pemuda provinsi menerbitkan dokumen tentang gaya rambut yang "pantas".
Makalah tersebut menyatakan bahwa mullet dan gaya rambut lainnya adalah perilaku anti-sosialis dan merupakan bagian dari kapitalisme.
Jeans robek dan skinny jeans, serta tindikan bibir dan hidung juga dilarang di Korea Utara.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR