Tanah tersebut awalnya dihuni oleh pemburu-pemburu nomaden yang kemungkinan besar berimigrasi dari Mesopotamia tetapi menjadi petani menetap pada Zaman Perunggu Awal (3.300 – 2.000 SM).
Pada Zaman Perunggu Pertengahan (2.000 – 1.550 SM) perdagangan dengan negara-negara lain meluas dan Kanaan menjadi makmur.
Di akhir Zaman Perunggu (1550 – 1200 SM) kemakmuran ini berlanjut ketika wilayah itu dimasukkan ke dalam Kekaisaran Mesir (1570 – 1069 SM).
Ketika pengaruh dan kekuasaan Mesir memudar, Asyur tumbuh dan ada serangan Asyur ke negeri lain sejak 1295 SM.
Seluruh Timur Dekat menderita selama apa yang disebut Runtuhnya Zaman Perunggu 1250-1150 SM dan Kanaan tidak terkecuali.
Menurut Kitab Yosua, jenderal Israel Yosua menginvasi tanah dan membagi wilayah itu di antara orang-orangnya.
Pada waktu yang hampir bersamaan, Masyarakat Laut (yang identitasnya tetap tidak diketahui) tiba di wilayah tersebut dan bertanggung jawab atas kehancuran nyata kota-kota, seperti halnya di negara lain.
Bangsa Asiria, Babilonia, Persia, dan bala tentara Aleksander Agung semuanya menaklukkan wilayah itu secara berurutan dan, begitu pula, bala tentara Roma.
Pada saat Roma muncul di negeri itu, sudah lama dikenal sebagai Yudea, istilah yang diambil dari Kerajaan Yehuda kuno yang telah dihancurkan oleh orang Babilonia.
Baca Juga: Inilah Kenapa Masjid Al Aqsa Jadi Rebutan Israel, Ternyata Ini di Balik Tanahnya
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR