Intisari-Online.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bergeming dengan seruan dunia termasuk PBB untuk menghentikan serangan ke Gaza.
Netanyahu bahkan semakin beringas dengan sesumbar akan melanjutkan serangan ke Gaza termasuk penggunaan kekuatan penuh militernya.
Laporan tentang adanya 42 orang warga Israel yang tewas serta 3 bangunan yang roboh menjadi dalih Netanyahu untuk mati-matian menyerbut Gaza, seperti dilansir dari Sky News, Minggu (16/5/2021).
Dalam pidato televisinya, Netanyahu berujar "Kampanye kami melawan organisasi teroris terus berlanjut dengan kekuatan penuh. Kami bertindak sekarang, selama diperlukan, untuk memulihkan ketenangan dan ketentraman Anda, warga Israel. Ini akan memakan waktu."
Padahal, korban jiwa di wilayah Palestina sejak Senin (10/5/2021) sudah mencapai 188 orang, dengan 55 di antaranya adalah anak-anak.
Netanyahu berdalih bahwa kematian korban-korban tersebut 'tidak disengaja' karena mereka memiliki target lain.
Sikap Netanyahu di atas tampak sangat berani dan tak kenal takut sama sekali bukan?
Namun, siapa sangka bahwa kepala pendahulunya dulu pernah ditodongkan senjata oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Indonesia.
Baca Juga: Sikap China Atas Konflik Israel-Palestina: 'Kami Minta AS Memikul Tanggung Jawabnya'
Source | : | Kompas.com,Sky News,Sosok.id |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR