Selain itu, resolusi DK PBB belum dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan khususnya, hak Palestina untuk membangun negara merdeka terus dilanggar.
Wang mencatat, tanpa penyelesaian yang adil atas masalah Palestina, baik Palestina, Israel maupun Timur Tengah tidak akan dapat mencapai perdamaian sejati.
Ma Xiaolin, dekan Institute for Studies on the Mediterranean Rim di Zhejiang International Studies University, kepada Global Times pada hari Minggu mengatakan bahwa posisi China menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang urusan Timur Tengah karena telah menunjukkan bahwa masalah Palestina masih menjadi inti urusan Timur Tengah dan tidak dapat dipinggirkan.
Sementara AS ingin melihat masalah Palestina terpinggirkan, sehingga Washington enggan melihat masalah tersebut diajukan ke DK PBB.
Posisi AS tidak membantu mediasi internasional, kata para ahli China.
China telah mendorong Dewan Keamanan untuk mengadakan dua konsultasi darurat tentang konflik Palestina-Israel, dan telah menyusun pernyataan pers, dalam upaya untuk memandu dewan untuk mengambil tindakan.
"Tapi sayangnya, dewan sejauh ini gagal mencapai kesepakatan, dengan AS berdiri di sisi berlawanan dari keadilan internasional," kata Wang.
Baca Juga: Makin Panas! Israel Klaim Ledakkan Bom ke Rumah Pimpinan Hamas, Bagaimana Nasibnya?
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR