Sore hari, sebuah roket menghantam jalan di Ramat Gan, pinggiran Tel Aviv, menewaskan seorang pria.
Dia dilaporkan terkena pecahan peluru di apartemennya.
Sekitar 2.300 roket telah ditembakkan dari Gaza ke Israel sejak Senin, dengan sekitar 1.000 dicegat oleh pertahanan rudal dan 380 gagal dan jatuh ke Gaza sendiri, kata militer Israel.
Ada kekhawatiran akan ketegangan yang meningkat pada hari Sabtu ketika orang-orang Palestina memperingati apa yang mereka sebut al-Nakba, the Catastrophe.
Dan di tengah situasi mengerikan itu, seorang utusan dari Amerika Serikat (AS) telah tiba di Tel Aviv, Israel.
Apa tujuannya?
Ternyata Hady Amr, nama utusan itu, datang untuk pembicaraan de-eskalasi karena konflik antara Israel dan Palestina terus berlanjut.
Hady Amr akan mengambil bagian dalam pembicaraan dengan pejabat Israel, Palestina dan PBB dan memperkuat apa yang menurut diplomat AS adalah perlunya ketenangan yang berkelanjutan.
Presiden AS Joe Biden sendiri telah melakukan panggilan telepon diplomatik dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada hari Sabtu.
Komunitas internasional telah mendesak kedua belah pihak untuk mengakhiri eskalasi.
Diketahui AS mendapat kritik tajam karena menjadi sekutu Israel.
Beberapa orang menyatakan negara sebesar AS seharusnya tidak mendukung Israel yang disebut seluruh dunia sebagai 'negara teroris'.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR