Tiga belas orang tewas di Jalur Gaza pada hari Sabtu, dengan 10 orang tewas akibat serangan udara Israel di sebuah kamp pengungsi di barat Kota Gaza, kata pejabat kesehatan Palestina.
Seorang bayi berusia lima bulan dikatakan satu-satunya yang selamat dari serangan itu.
Bayi iu ditemukan terperangkap di reruntuhan di samping ibunya yang sudah meninggal. Sejumlah orang juga dilaporkan hilang.
Akram Farouq (36) lari keluar dari rumahnya di Jalur Gaza bersama keluarganya.
Mereka lari setelah seorang tetangga mengatakan kepadanya bahwa mereka telah menerima telepon dari seorang perwira Israel yang memperingatkan gedung mereka akan dihantam, lapor kantor berita Reuters.
"Kami belum tidur semalaman karena ledakan, dan sekarang saya berada di jalan bersama istri dan anak-anak saya, yang menangis dan gemetar," katanya.
Diperkirakan 10.000 warga Palestina telah meninggalkan rumah mereka di Jalur Gaza sejak Senin karena konflik tersebut, menurut PBB.
Tak sampai disitu, mereka juga menyaksikan serangan udara Israel menghancurkan blok menara di organisasi media perumahan Gaza.
Tidak ada yang diketahui tewas dalam serangan ini.
Pejabat Israel melaporkan sekitar 200 peluncuran roket dari Gaza semalam, dengan rumah-rumah terkena serangan di kota-kota selatan Ashdod, Beersheba, dan Sderot.
Di Bersyeba, 19 orang dibawa ke rumah sakit setelah terluka ringan saat berlari ke tempat penampungan, dan tiga orang menderita syok, lapor The Times of Israel.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR