Politik vaksin akan memiliki dampak penting untuk demokrasi dipandang di Asia Selatan.
Sembari negara Barat mencari cara meruntuhkan otokrasi Rusia dan China dengan cara tunjukkan nilai moral lebih tinggi, sistem yang memastikan pemerintahan terpecaya, media yang bebas dan perlindungan HAM, dua negara bertujuan mendapatkan keuntungan strategis dengan mengkapitalisasi kesalahan negara musuh mereka.
India seharusnya menyuplai Sri Lanka, Bangladesh dan Nepal dengan vaksin lebih banyak, dan juga untuk Bhutan, yang sudah berhasil mendapat kiriman vaksin.
Namun untuk sekarang mereka tidak bisa mengirimkan apapun.
Dengan kesulitan ini, Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi bertemu secara virtual dengan rekan-rekan menlu lain di negara-negara Asia Selatan dan menawarkan bantuan membangun sumber kucuran vaksin darurat.
Konsekuensi lebih luas dari langkah geopolitik China memanfaatkan kelumpuhan India menjadi semakin jelas.
Bangladesh baru saja menyetujui penggunaan darurat vaksin China karena peningkatan infeksi di negara itu, berupaya menyelamatkan krisis kesehatan mereka.
Hal ini mengejutkan karena tahun lalu China menuduh India menekan Bangladesh untuk menggagalkan hasil uji vaksin China agar Bangladesh menggunakan vaksin dari India.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR