Surya.co.id menceritakan pertempuran sengit saat TNI (waktu itu masih bernama ABRI) menggempur benteng terkuat Fretilin.
Kisah berawal dari ABRI menerjunkan personil Yonif Linud 501 dan Grup-1 Kopassandha di Dili pada 7 Desember 1975.
Fretilin saat itu kalah persenjataan dan disiplin militer, sehingga mereka berhasil dipukul mundur meskipun di pihak ABRI gugur 35 personil.
Dili berhasil direbut ABRI, dan kemudian militan Fretilin mundur masuk hutan mempersiapkan perlawanan selanjutnya.
Selanjutnya benteng terakhir mereka berada di Gunung Matebian, dan mereka memerlukan waktu 3 tahun untuk menguatkan pertahanan kembali.
Di gunung tersebut Fretilin memusatkan kekuatannya.
Buku karangan J. Suryo Prabowo berjudul "Operasi Lawan Insurjensi" menceritakan jika benteng Fretilin di gunung Matebian punya pertahanan berlapis.
Lapisan pertama adalah para militan tidak terlatih yang diumpankan kepada ABRI.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR