Namun itu bukan satu-satunya pertemuan Hornets dan Hawk.
Begitu mendarat, Henri mengatakan dia memerintahkan awak darat di Kupang untuk menyiapkan Hawk Mk 209 yang dilengkapi radar untuk penerbangan lain, juga meminta pengisian bahan bakar.
Henri pun mengudara lagi, mengklaim dia segera memilih radar, tetapi ternyata itu tidak berfungsi.
Dia menghubungkan hal itu dengan tindakan penanggulangan elektronik yang jauh lebih canggih di Australian Hornet.
Baca Juga: Jangan Sampai THR Hanya Numpang Lewat, Ini Caranya Menjadi Smart Shopper saat Lebaran
Dikatakan, para pejuang Australia telah mendekati dalam jarak 20 mil dari jet Henri, ketika operator GCI yang tegang di Kupang meneriakkan instruksi kepadanya.
Saat itu, Henri justru menyadari bahwa tangki drop Hawk-nya tidak menyalurkan bahan bakar dengan benar, sehingga mengganggu pusat gravitasi jet dan memengaruhi penanganannya.
Sekali lagi, pertemuan mematikan antara Hawk dan Hornet dibatalkan, kali ini sebelum Henri melakukan kontak visual dengan jet Australia.
Henri kembali lagi ke Kupang, dan selama tiga hari berikutnya pilot Indonesian Hawk tetap waspada.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR