Baru menemukan diri mereka mempercayai Yudaisme dan memilih kepercayaan itu untuk dianut, mereka pun masih kesulitan memiliki kitab mereka sendiri.
Mereka masih menggunakan Alkitab dengan Perjanjian Baru disobek sampai mereka dapat membeli gulungan Taurat mereka sendiri.
Selain telah memutuskan untuk memilih Yahudi, Diane dan Harun juga punya impian yang sama seperti kebanyakan orang Yahudi lain, yaitu berimigrasi ke Tanah yang Dijanjikan.
Mereka percaya bahwa komunitas Yahudi seperti mereka paling bahagia di Israel.
Menurut mereka, nantinya, Israel juga bisa menjadi tempat di mana mereka menciptakan bahasa Indonesia mereka sendiri di masyarakat.
Sementara memupuk impian untuk berimigrasi ke Israel, komunitas ini terus mendidik diri sendiri dan anak-anak mereka.
Bagaimana keluarga Harun dan Diane telah menerapkan pendidikan Yudaisme kepada anak-anak tergambar dalam perilaku mereka.
Dikisahkan, saat berada di dalam mobil, putri tertua Diane, Venezuela, mengingatkan si bungsu, Shulamith, untuk mengucapkan berkah sebelum kudapan sore harinya berupa cupcake Hello Kitty.
Baca Juga: Inilah Makna Proklamasi Kemerdekaan Bagi Bangsa Indonesia yang Wajib Diketahui Setiap Orang
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR