Jessica mengaku polisi tanpa seragam dan identitas mulai berdatangan ke rumah. Bahkan keluarga sekitar terganggu.
"Wartawan mulai datang ke rumah dan akhirnya saya tampil di media dan dicemooh."
"Untuk keluar membeli makan saja sulit. Mulai hari penangkapan, tekanan dari polisi semakin terlihat."
Lalu Jessica menambahkan bahwa polisi terus menerus menyuruhnya untuk mengaku dengan rekaman CCTV sebagai senjata.
Bahkan suatu ketika, direktur pimpinan umum yang menjabat saat itu datang ke selnya dan mengajak ke satu ruangan.
"Dengan disaksikan penjaga dari luar ruangan dia mulai berbicara dengan bahasa Inggris bahwa dia merendahkan harga dirinya untuk datang ke tahanan."
"Lalu dia meminta saya mengakui tuduhan yang diberikan kepada saya dengan dalih kalau sudah memeriksa rekaman CCTV."
"Pada intinya dia mau mengatakan kalau saya mau mengakui maka saya akan divonis tujuh tahun bukan hukuman mati atau seumur hidup."
"Lalu saya kembali ke sel."
"Di sana saya berharap untuk bangun dari mimpi buruk ini dan berpikir kenapa mereka sangat yakin kalau saya menaruh racun di kopi tersebut."
"Saya benar-benar tidak mengerti apa maksud semua ini," ucap Jessica.
Source | : | Kompas.com,Kompas.tv |
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR