Acara peluncuran aplikasi ini digelar di halaman markas Katingan Mentaya Project di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada Kamis (22/4) lalu.
Acara peluncuran juga diramaikan oleh para seniman mural yang melakukan aksi mural di beberapa lokasi.
Aplikasi Journey to Zero berfungsi sebagai perekam jarak, dan wadah untuk pegiat #BirukanLangit saling terhubung dan terinspirasi. Tentunya, aplikasi ini juga terhubung dengan event tahun ini.
“Melalui aplikasi ini kami juga bisa melakukan aktivasi beberapa campaign atau challenge, contohnya di perayaan Hari Bumi ini kami memberikan challenge 7 hari untuk bumi yang dapat diukur lewat aplikasi ini,” jelas Syane lagi.
Syane juga menjelaskan pentingnya mengkomunikasikan isu lingkungan ini dengan cara yang fun sehingga bisa diikuti oleh kawula muda sebagai calon-calon pemimpin di masa depan.
“Kami memberikan inspirasi dan pemahaman bahwa melalui hobi dan aktivitas yang menyenangkan, mereka bisa berperan dalam “Climate Action” dan menjadi agen perubahan untuk melakukan sesuatu bagi Bumi,” ujar Syane.
KOMENTAR