"Kami melihat pengalaman negara lain, seperti mengangkat dengan tali khusus atau menggunakan balon udara," kata Yudo kepada wartawan, menambahkan bahwa 53 pelaut masih berada di dalam kapal.
"Kami masih belum tahu pendekatan mana yang harus digunakan," tambahnya.
"Sulit membicarakan tanggal tertentu, tapi saya bisa katakan begitu mendapat bantuan, kami akan mulai menyelamatkan," kata Yudo.
KRI Nanggala-402 jatuh pada pagi hari tanggal 21 April saat mengikuti latihan torpedo di lepas pantai Bali. Kapal tersebut saat ini tenggelam di kedalaman 800 meter.
Pejabat angkatan laut Indonesia mengkonfirmasi KRI Nanggala-402 pecah menjadi tiga bagian dan 53 awaknya masih hidup.
Menurut South China Morning Post, China membangun armada penyelamat kapal selam setelah salah satu kapal selamnya tenggelam dalam latihan di Laut Kuning pada April 2003, menyebabkan 70 awaknya tewas.
Source | : | South China Morning Post |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR