Covid-19 telah membuat perbedaan yang sudah ada sebelumnya tidak dapat dihindari.
Upaya vaksin awal Israel, jauh melebihi negara lain, menjadi berita utama global pada musim dingin tahun 2020.
Tetapi mendapat kecaman cepat karena meninggalkan populasi Palestina di wilayah yang diduduki Israel.
Sebagai kekuatan pendudukan, Israel, di bawah hukum humaniter internasional, pada akhirnya tetap bertanggung jawab atas kesehatan penduduk di bawah pendudukan militernya.
Yang lebih mendesak, keterikatan orang Palestina dan Israel dengan pemukim dan tentara Israel di tanah Palestina dan pekerja Palestina yang memasuki Israel setiap hari.
Seharusnya menjadi kasus kesehatan yang jelas dan jelas bagi otoritas Israel.
Bahkan ahli kesehatan masyarakat Israel menyerukan agar Israel memvaksinasi seluruh penduduk Palestina.
Tetapi alih-alih menerapkan rencana vaksinasi komprehensif untuk penduduk Palestina yang diduduki Israel.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memutuskan untuk mengirim ribuan dosis ke seluruh dunia sebagai hadiah kepada negara-negara yang setuju untuk memindahkan kedutaan ke Yerusalem dan untuk pertimbangan politik lainnya.
Rencana diplomasi vaksin yang sinis ini segera dibekukan karena tantangan hukum dan kritik global yang signifikan.
Source | : | The Guardian |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR