Namun India malah meminta akses ke salinan vaksin murah untuk mereka dan negara berkembang lainnya.
Namun hal ini membuat Australia, bersama dengan beberapa negara kaya lainnya, tidak langsung setuju.
Bahkan sejauh ini menolak permohonan yang dibuat oleh India pada bulan Oktober lalu untuk membantu meningkatkan akses vaksin murah bagi negara-negara berkembang.
India sendiri memimpin negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk meminta paten vaksin versi yang lebih murah agar dapat diproduksi dan dijual.
Tapi organisasi hak asasi manusia, ahli vaksin, serikat pekerja dan kelompok bantuan telah meminta pemerintah Australia tidak menolaknya.
Alasannya ada risiko besar dengan membiarkan virus bermutasi di negara berkembang dan akan menimbulkan kemanjuran vaksin di negara maju.
Sikap Australia lantas membuat negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris, serta beberapa negara lain belum bereaksi atas proposal India.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR