Baca Juga: Sering Minum Es Saat Buka Puasa Bisa Sebabkan Sakit Tenggorokan, Ini Lima Obat Alaminya
Kemudian, tugas untuk menemui pimpinan KKB Papua itu diserahkan kepada perwira Kopassus Mayor Heru Sisnodo dan Sersan Mayor Udara John Saleky.
Tujuannya adalah membujuk agar Lodewijk Mandatjan beserta anak buahnya mau kembali lagi ke pangkuan NKRI.
Taksik Sarwo Edhie Wibowo bertujuan untuk menghindari pertumpahan darah lebih banyak, maka dua utusannya pun menemui pimpinan KKB tanpa membawa senjata.
Mayor Heru Sisnodo dan Sersan Mayor Udara John Saleky berjalan kaki memasuki hutan untuk menemui pimpinan KKB Papua itu.
Saat bertemu dengan Lodewijk Mandatjan, Mayor Heru Sisnodo berkata: "Bapak tidak usah takut. Saya anggota RPKAD (sekarang Kopassus). Komandan RPKAD yang ada di sini anak buah saya. Dia takut sama saya. Kalau bapak turun dari hutan, nanti RPKAD yang akan melindungi bapak."
Akhirnya, Mayor Heru Sisnodo dan Sersan Mayor Udara John Saleky berhasil meyakinkan Lodewijk Mandatjan dan anak buahnya.
Pemberontakan KKB Papua pimpinan Lodewijk Mandatjan pun sebagian besar telah terselesaikan. Kemudian Kopassus tinggal melakukan penyisiran untuk memburu sisa-sisa anggota KKB Papua lainnya.
Itulah strategi non tempur oleh Sarwo Edhie Wibowo yang berhasil diterapkan agar tak terjadi pertumpahan darah lebih banyak dalam membekuk KKB Papua.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR