Soeharto juga terkenal dengan kemenangan parlemen oleh Partai Golkar, setelah menjadi Presiden, Soeharto membangun ulang sistem politik melarang Partai Komunis dan partai-partai serupa dan hanya memperbolehkan dua partai selain Golkar untuk ikut 'pesta demokrasi'.
Ketiga partai juga bersumpah mengikuti ideologi yang sama yaitu pancasila.
Golkar telah menjadi kendaraan politik yang kuat yang dipastikan akan dipilih oleh masyarakat dan para pemilik organisasi yang terlibat dengan pemerintah.
Militer Myanmar punya kendaraan politik serupa yaitu Partai Gabungan Solidaritas dan Perkembangan (USDP), tapi kendaraan ini melibatkan para pensiunan militer akhirnya runtuh karena popularitas Aung San Suu Kyi dan partainya.
Widjojo, pensiunan jenderal bintang tiga, mengatakan Myanmar kekurangan dua hal yang membuat Soeharto berhasil.
Pertama adalah pancasila atau ideologi yang menyatukan warga Indonesia.
Kedua adalah kontak stabil dengan dunia.
"Bukan hal mudah dalam transisi demokrasi datang dengan bentuk yang baik untuk membangun kepercayaan antara warga dan militer," ujar Widjojo.
"Dan di Myanmar, tidak ada rasa percaya sama sekali."
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Source | : | the diplomat |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR