"Keputusan dan aksi relevan dari AS seharusnya benar-benar menghargai kedaulatan, kemerdekaan dan integritas teritori Afghanistan, dan murni bertanggung jawab mempertahankan hasil perdamaian dan rekonstruksi di Afghanistan," ujarnya.
Segera setelah pengumuman Biden, jenderal sekretaris NATO Jens Stoltenberg mengatakan persekutuan itu merencanakan menarik pasukannya, sekitar 7000 pasukan, dari Afghanistan bulan depan.
Perdana Menteri Australia mengatakan Australia juga akan menarik pasukan militer dari Afghanistan September.
Sementara itu pakar lain berpendapat China kemungkinan tidak akan berusaha meraih pengaruh di Afghanistan karena sudah ada kompetisi di wilayah tersebut.
"Sejumlah negara, termasuk Pakistan, India, dan Rusia, ingin menguatkan pengaruhnya di wilayah itu, sehingga China benar-benar perlu berhati-hati terlibat dalam kekacauan itu," ujar Wang Jin, anggota peneliti di lembaga penelitian Charhar Institute, utara China.
China dan AS kemungkinan tidak akan terlibat dalam kerjasama penting apapun di Afghanistan setelah penarikan pasukan, mengingat ketegangan dua negara.
"Kita dapat melihat dari penarikan pasukan AS jika niat AS terlibat dalam hubungan Afghanistan menurun," ujarnya.
"Utamanya karena ide terlibat konflik lokal dengan membentuk demokrasi gaya Barat di Afghanistan telah gagal."
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR