Meski akhirnya berhasil ditangkap, rupanya, pemburuan pemimpin Fretilin itu sampai membuat tim pemburu Kopassandha sempat frustasi.
Dikutip Sosok.id dari Majalah Commando edisi 04/X/2014, pemburuan Xanana Gusmao bermula dari terjadinya serangan kelompok bersenjata di Mercado Baucau pada 5 Oktober 1992, saat itu berlangsung pameran pembangunan dalam rangka HUT TNI,
Seorang prajurit dari Yonif 315 gugur dan senjatanya dirampas. Ini menjadi sinyal berbahaya bagi pasukan khusus Indonesia.
Satuan Tugas Pasukan Khusus (Satgaspassus-X) Kopassus pun merespon cepat.
Dibawah pimpinan Letkol Inf Mahidin Simbolon, Satgaspassus-X mulai bergerak dengan kekuatan 8 perwira, 12 bintara, dan dua tamtama.
Dalam operasi, tim pemburu ini awalnya berhasil menangkap seorang jaringan klandesten Baucau-Dili-Manatuto yang ambil bagian dalam penyerangan 5 0ktober 1992, yakni bernama Antonio Anacleto Sera.
Dari Anacleto Sera diketahui tentang adanya jaringan antara seorang mahasiswa Universitas Timor Timor bernama Fernando dan pengusaha Tionghoa Akuilong dengan Xanana Gusmao.
Mengetahui fakta tersebut, maka Letkol Simbolon membentuk operasi penyelidikan guna mengetahui dimana target berada.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR