Tapi dengan populasi hanya 1,3 juta orang, menghasilkan sekitar 70 ton sampah plastik setiap hari.
Menurut data pemerintah, sebagian besar dikumpulkan dari pantai dan daerah perkotaan, kemudian dibakar di tempat terbuka.
Maschmeyer mengatakan pabrik baru itu akan menggunakan teknologi kimia untuk dengan cepat mengubah sampah plastik menjadi cair atau gas tanpa menambahkan minyak mineral.
Konsep ini tidak dapat dilakukan oleh pendaur ulang lain.
“Dalam kasus kami, kami dapat mendaur ulang secara kimiawi dan memasukkannya kembali ke dalam ekonomi melingkar," kata Maschmeyer.
Nantinya semua keuntungan akan digunakan untuk mendukung proyek-proyek komunitas dan pemulung di Timor Leste.
“Ini adalah kolaborasi yang menarik bagi kami,” kata Demetrio do Amaral de Carvalho, sekretaris lingkungan hidup Timor Leste.
“Tidak hanya akan membuat perbedaan besar dalam pengurangan sampah plastik dan mengurangi kerusakan pada kehidupan laut kita yang berharga, tapi Timor Leste bisa menjadi contoh bagi seluruh dunia,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Teknologi yang sama saat ini direncanakan untuk pabrik daur ulang lainnya di Kanada, Australia dan Inggris.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR