Wu mengatakan, hanya ada sedikit tanda bahwa China bersedia menghentikan pelanggarannya sejak Presiden AS Joe Biden menjabat.
"Kalau menghitung jumlah pesawat China yang masuk ke ADIZ kami tahun ini, itu sudah meningkat secara signifikan dari periode yang sama tahun lalu," ujar Wu.
Di sisi lain, armada pesawat tempur Taiwan yang menua telah mengalami serangkaian kecelakaan fatal dalam beberapa tahun terakhir.
Bulan lalu, angkatan udara Taiwan untuk sementara mengandangkan seluruh pesawatnya yang biasa digunakan untuk latihan.
Keputusan tersebut diambil setelah beberapa jet tempur F-5E angkatan udara Taiwan diduga mengalami kecelakaan di udara.
Sementara itu, China telah lama menggunakan kapal militer dan sipil untuk melanggar batas wilayah negara-negara tetangganya di Laut China Selatan.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR