5. China vs Taiwan
Tidak banyak yang berubah terkait peran China sebagai agresor ekstrem karena China terus bertempur di banyak bidang.
Salah satu kisah lama yang menonjol adalah bentrokan dengan Taiwan, yang dianggap Beijing sebagai "provinsi pemberontak".
Taiwan dianggap oleh China sebagai bagian dari wilayahnya sendiri.
Sedangkan Beijing tidak meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat untuk mengisolasi pulau itu secara diplomatis dengan menekan banyak negara untuk mengubah kesetiaan mereka kepada China.
Namun, yang membuatnya lebih rumit adalah bahwa Amerika Serikat terus menjadi sekutu utama dan pemasok militer negara pulau itu, meskipun berulang kali diperingatkan oleh Beijing.
6. Iran vs Israel
Iran dan Israel telah mengalami peningkatan ketegangan sejak keputusan AS pada 2018 untuk secara sepihak menarik diri dari Rencana Aksi Komprehensif Bersama 2015.
Bahkan sebelumnya, kemungkinan benturan potensial antara dua negara Timur Tengah tetap sangat tinggi.
Selain itu, penolakan Dewan Keamanan PBB baru-baru ini atas rancangan resolusinya untuk memperpanjang embargo senjata tanpa batas waktu terhadap Iran.
Keputusan itu didukung oleh orang-orang seperti Rusia dan China, semakin membuat marah AS.
Ini telah membuat Israel percaya bahwa Teheran, akan menjadi ancaman di masa depan.
Saat ini Iran berusaha untuk memperoleh sejumlah persenjataan modern dari Moskow, sebagian besar, dalam bentuk sistem pertahanan rudal S-400 dan pesawat tempur terbaru.
Termasuk senjata jet seperti Su-30 atau Su-57.
Source | : | Eurasian Times |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR