Lebih buruk lagi, para Ranger hendak mengarungi perkebunan teh yang tidak memiliki banyak perlindungan.
Tentu saja, akan dengan mudah menghancurkan siapa pun yang melewatinya.
Tanpa ragu-ragu, Wilbanks membawa Cessna-nya ke hutan saat dia mengirim peringatan lewat radio kepada Rangers.
Setelah melihat Cessna, Viet Cong menyadari bahwa mereka telah disusupi dan mulai menyerang dengan mortir dan senjata otomatis.
Meskipun api besar beterbangan di langit, Wilbanks terus melintas di atas musuh saat dia menembakkan roket fosfor putihnya untuk menandai posisinya.
Namun, Viet Cong adalah petarung berpengalaman dan mereka tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Mencoba untuk menyelesaikan penyergapan sebelum dukungan udara dan bala bantuan tiba, Viet Cong menyerang menuruni bukit di Rangers.
Menyadari bahwa Viet Cong akan membanjiri Rangers sebelum dukungan tambahan tiba, Wilbanks terbang untuk menembakkan roket terakhirnya ke arah musuh.
Hanya untuk sedikit memperlambat, ternyata Viet Cong melanjutkan tugasnya ketika Wilbanks kehabisan roket.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR