Pejabat pemerintah dan LSM juga masih berupaya untuk menangani seluruh kerusakan di luar kota Dili, di mana air yang mengamuk dan tanah longsor telah menyapu rumah-rumah, menghancurkan jalan-jalan dan membawa jembatan-jembatan.
Menteri Pemerintah Timor Leste Fidelis Leite Magalhaes mengatakan pemerintah masih menilai dampak banjir tetapi mengisyaratkan negaranya akan meminta lebih banyak bantuan segera.
"Pemerintah akan meminta bantuan dari negara sahabat, terutama Australia mengingat kedekatannya dan sumber daya yang tersedia serta pengalaman dalam penanggulangan bencana, setelah melakukan penilaian kerusakan," katanya kepada ABC.
"Tetapi kedutaan Australia dan badan-badannya bekerja sangat keras berdampingan dengan pemerintah Timor Leste dan rakyatnya," tambahnya
Sementara melansir channelnewsasia.com, Uni Eropa hadir mengatakan siap menawarkan bantuan kepada Timor Leste.
Mereka prihatin dengan kondisi Timor Leste, negara miskin yang tengah berjuang menghadapi pandemi Covid-19 justru semakin sengsara dengan bencana ini.
"Bencana banjir datang pada saat Timor-Leste bekerja keras untuk menahan penyebaran COVID-19 di antara penduduknya, menempatkan beban tambahan yang cukup besar baik pada sumber daya maupun pada rakyat Timor," kata Uni Eropa.
Melansir situs PBB, ada juga kekhawatiran COVID-19 akan menyebar dengan cepat setelah banjir. Negara kecil yang jumlah penduduknya kurang lebih hanya 1,3 juta jiwa ini tercatat memiliki hampir 500 kasus aktif.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR