Indonesia memang saat itu dianggap akan memerankan hal penting di Perang Dingin, dan mata dua negara adidaya itu menyorot kepulauan negeri ini tanpa lelah karena negaranya padat, penting secara strategi dan pada saat itu menjadi rumah dari partai komunis terbesar di luar Uni Soviet.
Soekarno sendiri bukanlah seorang komunis, tapi banyak memiliki rekan komunis dan ia setuju beberapa kecenderungan ideologi tersebut, tapi di balik kebijakan bebas aktif, ia tetap bisa bercengkerama dengan baik dengan para pemimpin Blok Barat.
Itulah sebabnya Moskow dan Washington layaknya berebut Indonesia selama puluhan tahun.
Aksi rebutan ini bahkan sampai melibatkan jebakan cinta untuk membungkam Soekarno dan mengancamnya.
Sayangnya, kedua negara di bawah agen mata-mata mereka tidak ada yang berhasil.
Melansir medium.com, di tahun 1955 CIA tengah kebingungan untuk menggulingkan Soekarno, setelah upaya dengan jor-joran dana jutaan Dolar untuk mencurangi pemilu Indonesia tahun 1955 gagal total.
CIA kemudian merencanakan operasi paramiliter skala besar, tapi rencana itu ditunda karena dianggap bisa menjadi senjata makan tuan.
Saat itulah ada laporan muncul jika Soekarno terlibat hubungan gelap dengan pramugari, yang bisa jadi merupakan mata-mata KGB.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR