Pendiriannya ditegaskan dengan pembangunan beting kecil dan terumbu karang, menjadi pangkalan militer dengan lapangan terbang dan fasilitas pelabuhan.
Taiwan, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei semuanya memiliki klaim tandingan atas perairan tersebut.
Wilayah itu menggabungkan jalur pelayaran yang sangat penting secara strategis dan diduga menampung simpanan minyak dan gas.
Armada lebih dari 200 kapal China memicu pertikaian diplomatik bulan lalu, setelah parkir di Whitsun Reef di Filipina.
Kapal itu sekarang tersebar di seluruh Kepulauan Spratly yang diperebutkan, melansir AFP.
Manila telah meminta Beijing menarik kapal "milisi maritim" dari daerah itu, dengan mengatakan kehadiran mereka melanggar hukum.
China menolak, dan bersikeras bahwa mereka adalah kapal penangkap ikan dan diizinkan beroperasi di sana.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR