Tapi Beijing mengatakan bahwa kapal-kapal itu milik nelayan yang mencari perlindungan di dekat Terumbu Karang dari cuaca buruk dan laut yang ganas.
Namun, pemerintah Filipina tidak percaya dengan klaim China tersebut.
Mereka mengatakan kapal-kapal itu adalah bagian dari milisi maritim China dan diawaki terutama oleh pasukan cadangan yang beroperasi di bawah perintah Penjaga Pantai dan Tentara Pembebasan Rakyat.
"Kehadiran terus menerus milisi maritim China di daerah tersebut mengungkapkan niat mereka untuk menduduki lebih lanjut (wilayah) di Laut Filipina Barat," kata Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana.
"Mereka telah melakukan ini (menempati wilayah yang disengketakan) sebelumnya di Panatag Shoal atau Bajo de Masinloc dan di Panganiban Reef."
"Mereka dengan berani melanggar kedaulatan dan hak kedaulatan Filipina di bawah hukum internasional."
Lorenzana mencatat bahwa 44 kapal China masih tetap berada di daerah tersebut meskipun cuaca jauh lebih baik.
"Kami warga Filipina tidak bodoh."
"Sejauh ini cuaca bagus. Jadi mereka tidak punya alasan untuk tinggal di sana lebih lama," katanya.
Menanggapi pernyataan tersebut, Kedutaan Besar China di Manila mengatakan bahwa sangat normal bagi kapal penangkap ikan untuk berlindung dari laut yang ganas di perairan dekat terumbu karang.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR