Polri kewalahan, akhirnya TNI diputuskan kembali mengambil alih komando pengendalian keamanan dan kemudian status Darurat Militer di Timor Leste ditetapkan Habibie.
Kemudian PBB pun juga mengirimkan misi khusus ke Timor Leste untuk mengorganisasi dan mengawasi proses persiapan dan pelaksanaan referendum.
Namun mencurigakannya, misi PBB tidak melibatkan staf lokal satupun, disebutkan oleh Kiki.
Kiki juga curiga dengan pemimpin misi PBB tersebut, Ian Martin, yang menyebut kondisi kota Dili mengancam meskipun sudah cukup tenang.
Martin juga menuduh Indonesia menunggangi misi PBB itu, menyebut milisi bersenjata mengganggu proses referendum.
Kiki lantas kecewa berat dengan misi PBB terutama Ian Martin yang menyebarkan berita bohong tentang Indonesia dan merilisnya ke media asing, terutama media Australia.
Itulah penyebab mengapa nama TNI dan Indonesia tercoreng saat menertibkan Timor Leste pasca referendum.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR