Konvoi angkatan laut musuh kemudian segera dikenali, termasuk satu kapal perang, lima kapal penjelajah, tujuh kapal perusak dan 22 kapal transportasi.
Hari berikutnya hujan, tapi Jepang ternyata mengirimkan tiga kapal transportasi besar, dilindungi dua kapal pengintai perang dan kapal perusak.
Menghadapi itu, komando tinggi Inggris di Singapura bimbang, karena pemimpin komando, Kepala Marsekal Udara Robert Brooke-Popham, menolak melakukan rencana pertahanan Matador, dan melakukan serangan melawan pasukan Jepang.
Sementara itu Singapura tidak mempercayai hasil laporan mata-mata dan yakin Jepang menuju Thailand.
Hanya beberapa jam saja kekejian dimulai dan Squadron 1 meluncurkan serangan berulang ke pesawat dan kapal yang menuju Kota Bharu, berhasil mengenai kapal transportasi seberat 9800 tron Awagisan Maru.
Awagisan Maru juga menjadi kapal pedagang Jepang pertama yang jatuh di Perang Pasifik.
Salah satu pesawat bom RAAF, A16-94 yang dikendarai Letnan Terbang John Jones hanya terbang beberapa menit saja, dan Jones serta krunya, Ron Siggins, Graham Hedges dan David Walters, adalah warga Australia pertama yang gugur di perang.
Pada 8 Desember siang, Jepang semakin unggul dengan sukses memasang pangkalan di semenanjung Malaya, dan lapangan terbang Kota Bharu diserang berulang-ulang oleh pasukan angkatan laut Jepang Zero dari Thailand.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR