Pada 22 Mei saat Habibie menyusun kabinet baru, dia menerima surat dari Jenderal Besar A.H. Nasution.
Surat itu menyarankan agar Habibie mengangkat Jenderal Subagyo H.S. menjadi panglima ABRI (pangab) dan Letjen Prabowo Subianto sebagai KSAD.
Tapi Habibie bergeming dan mempertahankan Wiranro di posisi Pangab.
Padahal, di mata Prabowo dan kawan-kawan, Wiranto telah membuat kesalahan besar karena tak mampu mengendalikan kerusuhan massal di Jakarta, pertengahan Mei 1998.
Isu Militer Bermain dalam Peristiwa Mundurnya Soeharto
Menanggapi isu militer bermain dalam peristiwa mundurnya Soeharto, Wiranto menjawab:
"Tuduhan itu benar-benar tidak rasional. Militer yang mana?"
"Tidak masuk akal merancang sesuatu yang bertentangan dengan Saptamarga dan sumpah prajurit."
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR