Pejabat Jepang itu juga menekankan bahwa status paramiliter pasukan maritim China bermasalah dengan hukum internasional.
Menurut Kishi, Jepang dan Indonesia telah sepakat untuk meningkatkan kerja sama pertahanan dan mengadakan latihan bersama antara kedua negara di Laut Cina Selatan.
Mengenai situasi Myanmar, Kishi mengatakan kedua belah pihak sepakat untuk bekerja sama untuk segera memulihkan pemerintahan sipil di negara Asia Tenggara ini.
Menteri luar negeri dan menteri pertahanan Jepang dan Indonesia dijadwalkan mengadakan pembicaraan pada 30 Maret di Tokyo.
Ini merupakan kali kedua Jepang dan Indonesia menggelar konferensi bertajuk dialog "2 + 2", sejak Desember 2015.
Menurut Nikkei Asia, Jepang diperkirakan akan menandatangani kesepakatan dengan Indonesia pada 30 Maret untuk membuka jalan bagi ekspor alutsista, dalam rangka peningkatan aktivitas China di laut.
Source | : | Kyodo News |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR