Intisari-Online.com - F-35 digadang-gadang menjadi jet tempur terbaik sepanjang masa.
Jet tempur F-35 adalah pesawat tempur supersonik berkursi tunggal, bermesin tunggal, yang dapat melakukan banyak fungsi.
Misalnya pertempuran udara-ke-udara, dukungan udara jarak dekat, dan pengeboman taktis.
Jet tempur siluman ini merupakan generasi kelima dari jet tempur Angkatan Udara Amerika Serikat (AS).
Banyak negara dilaporkan sudah memesan jet tempur F-35.
Namun faktanya ada berbagai masalah menghadangnya.
Dilansir dari sputniknews.com pada Jumat (26/3/2021), jet tempur ini telah menghadapi banyak kendala dalam perjalanannya untuk diperkenalkan.
Termasuk beberapa bagian yang berulang kali rusak dan mahalnya anggaran pembangunannya.
Bahkan di akhir masa percobaan, jet tempur ini menampilkan sejumlah masalah bug (cacat pada desain).
Jet tempur yang dioperasikan oleh Korps Marinir ini telah mengalami kerusakan pada lambungnya yang disebabkan oleh ledakan proyektil 25mm dari jet itu sendiri.
Itu terjadi selama penerbangan pelatihan 12 Maret 2021 di Yuma Range Complex.
Modifikasi F-35B, yang memungkinkan lepas landas dan pendaratan yang lebih pendek, berhasil mendarat dengan aman tanpa ada yang terluka dalam kecelakaan itu.
Namun, pesawat itu sendiri harus menjalani perbaikan yang akan menelan biaya sekitar 2,5 juta Dolar AS.
Mekanik dari militer sendiri masih menyelidiki penyebab insiden tersebut.
Sejauh ini, satu-satunya hal yang diketahui adalah bahwa peluru peledak tinggi menembus semi-lapis baja 25 mm yang ditembakkan dari senapan Gatling GAU-22 F-35B.
Kejadiannya tak lama setelah meninggalkan laras senjata.
Tidak jelas apakah tembakan, yang dilengkapi dengan pelacak untuk tujuan pelatihan, ditembakkan dengan sengaja atau tidak.
Yang jelas, semua versi F-35 dilengkapi dengan senjata GAU-22.
Investigasi harus menentukan apakah insiden tersebut merupakan akibat dari kesalahan pilot, kerusakan senjata, atau peluru 25mm.
Ini patut menjadi perhatian.
Sebab mode ini akan sering digunakan oleh jet tempur dalam pertempuran udara melawan pesawat tempur musuh.
Meski sebenarnya mode ini juga bisa efektif dalam menghancurkan pasukan dan kendaraan musuh di darat, termasuk kendaraan lapis baja.
Ini bukan pertama kalinya jet F-35 menghadapi masalah.
Beberapa bug dianggap bermasalah dan membuat militer AS tidak bisa menggunakan senjata canggih ini untuk beberapa waktu.
Tapi pencipta jet tempur ini, Lockheed Martin telah berupaya memperbaiki masalah tersebut selama beberapa tahun terakhir, serta menyempurnakan biaya perawatannya.
Masalahnya Pentagon dikabarkan tetap tidak puas dengan pekerjaan perusahaan pertahanan tersebut selama ini.
Terakhir, harga jet tempur F-35 diperkirakan mencapai 1,5 triliun dollar AS atau Rp21.112 triliun.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR