Jet tempur yang dioperasikan oleh Korps Marinir ini telah mengalami kerusakan pada lambungnya yang disebabkan oleh ledakan proyektil 25mm dari jet itu sendiri.
Itu terjadi selama penerbangan pelatihan 12 Maret 2021 di Yuma Range Complex.
Modifikasi F-35B, yang memungkinkan lepas landas dan pendaratan yang lebih pendek, berhasil mendarat dengan aman tanpa ada yang terluka dalam kecelakaan itu.
Namun, pesawat itu sendiri harus menjalani perbaikan yang akan menelan biaya sekitar 2,5 juta Dolar AS.
Mekanik dari militer sendiri masih menyelidiki penyebab insiden tersebut.
Sejauh ini, satu-satunya hal yang diketahui adalah bahwa peluru peledak tinggi menembus semi-lapis baja 25 mm yang ditembakkan dari senapan Gatling GAU-22 F-35B.
Kejadiannya tak lama setelah meninggalkan laras senjata.
Tidak jelas apakah tembakan, yang dilengkapi dengan pelacak untuk tujuan pelatihan, ditembakkan dengan sengaja atau tidak.
Yang jelas, semua versi F-35 dilengkapi dengan senjata GAU-22.
Investigasi harus menentukan apakah insiden tersebut merupakan akibat dari kesalahan pilot, kerusakan senjata, atau peluru 25mm.
Ini patut menjadi perhatian.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR