Muncul pertama kali akhir tahun lalu, banyak dokter mengira varian P1 ada kaitannya dengan pergantian demografi di antara yang sakit, tapi hal itu terlalu dini untuk disimpulkan.
"Sangat mungkin varian-varian baru ini lebih mematikan tapi kita tidak punya data ilmiah untuk mengkonfirmasinya," ujar Jesem Orelana, pakar epidemiolog Brasil.
"Yang kita tahu adalah varian P1 lebih mudah ditularkan dan memainkan banyak peran di gelombang kedua ini."
Pakar selanjutnya menyebut banyaknya pesta mengabaikan kewajiban 5M yang sebagian besar diisi orang-orang muda mungkin juga menyebabkan penyebaran liar ini.
Banyak sekali perkumpulan ilegal yang videonya bisa ditemukan secara online.
Para polisi hampir setiap akhir minggunya memberikan hukuman bagi para anak muda yang ikut serta acara tersebut.
Lebih parah lagi, vaksinasi Brasil baru menyasar warga lansia, sehingga para orang-orang yang masih muda justru lebih terpapar.
Bagi para pembaca berusia 25-59 tahun, kami senantiasa sarankan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
Jangan abaikan kondisi saat ini, dan meskipun Anda merasa sehat, tetap hindari bertemu banyak orang karena bisa jadi Anda adalah pasien OTG dan membawa virus itu ke mana saja.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR