Daooh kemudian bekerja sebagai tukang semir sepatu.
"Sulit bagi seorang wanita untuk melepaskan kewanitaannya, tetapi saya melakukan apapun untuk putri saya, itulah satu-satunya cara untuk menghasilkan uang," katanya.
Semakin tua, Daooh ingin membuka penyamarannya sebagai pria setelah putrinya menikah.
Ironisnya, menantu laki-lakinya jatuh sakit parah setelah menikah dan tidak bisa melakukan pekerjaan.
Awalnya Daooh berpikir putrinya akan hidup bahagia dengan putrinya, mendapat perlindungan, dan nafkah yang cukup, namun situasinya ini merubah segalanya.
Daooh pun melanjutkan penyamarannya, hingga ia merasa terbiasa menyamar sebagai seorang pria.
Dia melakukan pekerjaan laki-laki, supaya tidak khawatir pelecehan seksual, dan penghinaan.
Namun, pada akhirnya setelah melalui banyak kesulitan dan pengorbanan, penyamarannya pun tercium oleh pemerintah negaranya.
Pada tahun 2015, kisah tentang Abu Daooh mulai dikenal publik, bahkan pemerintah memberikan penghargaan kepadanya.
Sebagai ibu paling berbakti, dan memberinya sertifikat hingga kios untuk mempermudah bisnisnya.
Setelah 43 tahun menyamar sebagai pria, Abu Daooh memiliki kehidupan lebih baik, tetapi karena kebiasaanya dia masih sering berpakaian pria seolah hal itu telah melekat ke dalam hidupnya.
Source | : | Eva.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR