Disebut bahwa sponsor Amerika atas rezim Indonesia dimulai sebagai masalah ideologi Perang Dingin, setelah kekalahan di Vietnam.
Kemudian gerakan sayap kiri di Timor Timur ditakuti oleh Jakarta dan dilihat oleh AS sebagai gaung mereka di Afrika Selatan dan pemerintahan Salvador Allende di Chili.
Diungkapkan bahwa pelecehan Jakarta terhadap pemerintah Timor dan invasi tahun 1975 didorong oleh Amerika Serikat.
Pelatihan korps perwira Indonesia mencapai puncaknya pada pertengahan tahun delapan puluhan.
Pada tahun 1990 seorang mantan pejabat di Kedutaan Besar AS di Jakarta mengirim telpon ke Departemen Luar Negeri untuk mengatakan bahwa sponsor AS telah 'sangat membantu tentara (Indonesia). Mereka mungkin membunuh banyak orang dan saya mungkin memiliki banyak darah di tangan saya '.
Namun, kengerian Santa Cruz pada tahun 1991, ketika truk terlihat membuang mayat di laut, dianggap terlalu berlebihan.
AS memutuskan bahwa pelatihan tersebut, meski masih tersedia, harus dibayar oleh negara penerima, dengan kata lain bukan lagi bantuan militer.
Program terselubung tersebut kemudian menjadi sarana utama untuk melatih militer Indonesia tetap dengan biaya wajib pajak Amerika.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR