Voisin tewas di tempat kejadian, sedangkan Laroche mengalami luka serius.
Terlepas dari kesedihannya atas kematian Voisin, dia lebih bertekad untuk kembali mengudara.
Pada tahun 1913, Laroche telah mencoba menerbangkan Sommer, mirip dengan Voisin, lalu beralih ke biplan lain, seorang Farman, yang menurutnya lebih mudah ditangani.
Setelah kecelakaan mobil lainnya, Laroche terbang ke langit akhir tahun itu dengan harapan mendapat kesempatan kedua untuk memenangkan Coup de Fémina.
Pada 25 November, dia terbang sejauh 200 mil dalam empat jam sebelum masalah saluran gas memaksanya turun. Dia mendapatkan hadiah itu di akhir tahun.
Permulaan Perang Dunia I membuat penerbangan sipil terhenti pada tahun 1914.
Wanita seperti Laroche yang memiliki keterampilan terbang dan menyodorkan diri untuk perang, malahan ditolak, karena dianggap berbahaya bagi seorang wanita.
Laroche malah dijadikan pengemudi untuk tentara Prancis.
Tetapi begitu perang berakhir pada tahun 1918, dia mengarahkan pandangannya untuk menjadi pilot uji wanita pertama.
Baca Juga: Pilot Wanita Ini Sungguh Cantik, Bikin Netizen Kagum Bukan Main!
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR