Dia sangat marah mengetahui bahwa pilot ceroboh yang menyebabkan kecelakaan itu tidak didisiplinkan.
Kali ini kecelakaannya memicu kontroversi. Wanita tidak memiliki tempat di dunia penerbangan, atau begitulah kebijaksanaan konvensional saat itu.
Wanita tidak dapat menangani keadaan darurat dan tidak mampu seperti laki-laki.
Hanya seorang pria yang bisa menangani mesin terbang, selain itu, terbang sama sekali tidak seperti wanita.
Laroche tidak akan memilikinya. Mengenakan sweter putih khasnya, dia kembali ke kursi pilot dua tahun kemudian.
Kali ini dia mengincar hadiah 2.000 franc yang ditawarkan oleh Pierre Lafitte, pemilik majalah Fémina dan sponsor kompetisi terbang Coup de Fémina untuk wanita.
Hadiah akan diberikan kepada wanita yang terbang solo jarak terjauh pada tanggal 31 Desember 1912.
Saat itu terjadi, jenis kecelakaan lain membuat Laroche tidak bisa berkompetisi tahun itu.
Dia dan Charles Voisin sedang mengemudi di dekat Lyons pada 25 September ketika mereka bertabrakan dengan mobil lain.
Baca Juga: Mary Ellis, Pilot yang Pernah Terbangkan 47 Pesawat Pembom pada PD II Meninggal di Usia 101 Tahun
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR