Namun dia ingin menjadi pilot, maka ia bergabung dengan Angkatan Laut Jepang pada tahun 1938, kemudian menerima medali perak dari Kaisar Hirohito.
Pada akhir tahun itu dia menjadi perwira kelas dua.
Dia adalah salah satu pilot yang terlibat dalam serangan di Pearl Harbor.
Serangan udara yang akhirnya mendorong Amerika Serikat untuk bergabung dalam pertempuran melawan Adolf Hitler dan sekutunya.
Sakai menembak jatuh tiga pesawat perang Amerika di atas Pangkalan Angkatan Udara Clark, dan pada tahun 1942 sedang dalam perjalanan untuk bertempur di Hindia Belanda.
Suatu ketika, Sakai menemukan sebuah pesawat yang membawa warga sipil.
Pilot Jepang berada di bawah perintah ketat untuk menembak jatuh pesawat apa pun yang mereka temui, baik pesawat sipil maupun pesawat tempur.
Seperti yang dikenangnya kemudian dalam memoarnya, pejuang ini tidak dapat memaksa dirinya untuk menyerang pesawat karena dia melihat, di salah satu jendela, seorang wanita berambut pirang sedang menggendong seorang anak.
Dia sangat ingat pada gurunya di sekolah, jadi dia memberi isyarat kepada pilot untuk melanjutkan, meyakinkan bahwa dia tidak akan menembak.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR