Pengakuan Meghan Markle tersebut berpotensi berdampak lebih buruk bagi Istana daripada mendiang Putri Wales karena pertanyaan yang dia ajukan lebih sulit untuk dijawab oleh istana.
Harry mengatakan kepada Oprah: "Apa yang saya lihat adalah sejarah berulang, tetapi lebih, mungkin - atau pasti jauh lebih berbahaya, karena kemudian Anda menambahkan ras."
Bagi Meghan, perasaan kesepian dan isolasi yang mendorongnya ke pikiran untuk bunuh diri makin diperparah ketika, di bulan-bulan terakhir kehamilannya, dia diberi tahu bahwa bayi mereka yang baru lahir tidak akan diberi gelar.
Menjadi pangeran atau putri tidak terlalu berpengaruh bagi pasangan - kecuali bahwa tidak adanya gelar berarti anak mereka tidak akan memiliki keamanan yang menyertainya.
Meghan kemudian mengungkapkan bahwa ada "kekhawatiran dan percakapan tentang seberapa gelap kulitnya saat dia (bayinya) lahir."
Terlihat terkejut, Oprah menekan Meghan, yang menjelaskan bahwa Harry telah beberapa kali bercakap-cakap dengan bangsawan (tentang pembicaraan warna kulit bayi mereka) yang tidak disebutkan namanya.
"Sangat sulit untuk melihat itu sebagai percakapan yang terkotak-kotak," lanjut Meghan.
Ketika ditanya oleh Oprah apakah kekhawatirannya adalah "jika dia terlalu cokelat, itu akan menjadi masalah," Meghan mengatakan dia tidak "dapat menindaklanjuti mengapa."
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR