Catat, Ini 4 Cara Meredakan Gejala Penyakit Refluks Gastroesofagus

Mentari DP

Penulis

Beberapa cara meredakan gejala penyakit refluks gastroesofagus.
Beberapa cara meredakan gejala penyakit refluks gastroesofagus.

Intisari-Online.com - Banyak orang yang mengalamipenyakit refluks gastroesofagus atau yang biasa disebut GERD.

Penyebabnya pun beragam.

Namun sebagian besar dikarenakan kebiasaan mengonsumsi makanan berminyak dan berlemak.

Baca Juga: 5 Komplikasi Serius dari Penyakit Refluks Gastroesofagus, Ada Kanker Kerongkongan

Yang jelas,penyakit refluks gastroesofagus akan memicu rasa tidak nyaman pada perut dan sensasi terbakar.

Terkadang malah para penderita membutuhkan bantuan dokter untuk mengatasinya.

Lalu bagaimana jika tidak ada dokter?

Nah, ini beberapa carameredakan gejala penyakit refluks gastroesofagus seperti dilansir dari kompas.com pada Sabtu (6/3/2021).

1. Pilihan makanan

Dalam kondisi normal, sfingter esofagus bagian bawah (katup antara esofagus dan lambung) biasanya akan terutup rapat.

Fungsinya adaah menjaga makanan dan asam lambung tidak naik ke kerongkongan.

Baca Juga: Sering Keliru, Ini Bedanya Penyakit Refluks Gastroesofagus dengan Maag

Namun kondisinya bisa berbeda pada mereka yang terkena Gerd.

Sfingter esofagus bisa mengendur sehingga makanan dan asam dari lambung dapat kembali ke kerongkongan yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman di dada yang disebut heartburn.

Mengendurnya sfingter esofagus dapat dipicu oleh makanan yang digoreng (berminyak), daging tinggi lemak, mentega, margarin, mayones, dan saus krim.

Selain itu, produk susu, cokelat, permen, minuman berkafein seperti kopi dan teh, minuman berkarbonasi, serta alkohol juga bisa menjadi pemicu.

Oleh karenanya, hindari makanan dan minuman tersebut, termasuk yang bersifat asam untuk mencegah terjadinya heartburn.

2. Porsi makan

Makan dalam jumlah besar dapat melebarkan perut dan meningkatkan tekanan ke atas pada sfingter esofagus.

Inilah yang kemudian menyebabkan heartburn.

Cobalah untuk makan lebih sedikit tetapi lebih sering. Ini dapat membantu meredakan gejala naiknya asam lambung.

Siapkan piring yang lebih kecil agar porsi makan dapat terkontrol. Hindari pula mengemil larut malam, maksimal waktu makan 2-3 jam sebelum tidur.

Jangan pula langsung mengambil posisi rebahan sehabis makan.

Biarkan tubuh dalam posisi tegak. Gravitasi membantu menjaga cairan perut tidak naik ke kerongkongan.

Baca Juga: Ini Gejala-gejala Penyakit Refluks Gastroesofagus, Ada Sendawa

Selain itu, posisi tegak juga membantu aliran makanan dan cairan pencernaan dari perut ke usus.

Dengan begitu proses pencernaan menjadi lebih lancar.

3. Posisi tidur

Kambuhnya Gerd di malam hari dikatakan paling berbahaya. Apabila heartburn sering terjadi di malam hari, maka risiko komplikasi bisa meningkat.

Pada malam hari, asam yang naik kembali cenderung bertahan di esofagus untuk waktu lebih lama. Hal ini dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan pada esofagus.

Untuk mengatasi kambuhnya Gerd di malam hari, atur posisi kepala lebih tinggi dari tempat tidur.

Letakkan 2-3 bantal di bawah kepala.

Lalu tidur dengan posisi bertumpu pada tubuh bagian kiri untuk membantu mengurangi tekanan pada sfingter esofagus dan paparan asam.

4. Pilihan pakaian

Hindari memakai pakaian yang ketat di sekitar perut, sabuk ketat, atau jeans berpinggang ketat.

Pakaian ketat dapat memberikan tekanan pada sfingter esofagus dan memaksa makanan naik ke kerongkongan.

(kompas.com)

Baca Juga: 3 Cara Mengobati Penyakit Refluks Gastroesofagus, Ada Minum Obat

Artikel Terkait