Mereka menyebut klaim Beijing atas 'hak bersejarah' di perairan itu tidak sesuai dengan hukum internasional.
"Ini juga merupakan pembesaran dari NATO, dan mereka pasti akan meningkatkan tekanan militer ke China," ujar komentator militer Song Zhongping, mantan instruktur PLA.
"Namun beberapa sekutu AS harus datang ke wilayah ini karena nilai bersama seperti kebebasan navigasi dan kebebasan perairan internasional, hal-hal yang lebih besar daripada kepentingan internasionalnya, sehingga mereka tidak akan sepenuhnya berkonfrontasi dengan China."
Tekanan dari Jepang
Tidak hanya NATO, sekutu utama AS di Pasifik, Jepang, juga sudah mulai siapkan perlawanan untuk melawan China.
Jepang telah melarang penggunaan jet tempur melawan pesawat militer China, sehingga hanya pesawat yang benar-benar mengancam saja yang akan dibabat oleh Jepang.
Perubahan ini rupanya bukan karena tanpa alasan.
Menteri Pertahanan Jepang sedang mengubah strategi mobilisasi pesawat menjadi pengawasan proaktif, membebaskan sumber daya untuk berkonsentrasi pada pelatihan tingkat tinggi menggunakan pesawat tempur siluman F-35 terbaru, seperti disebutkan sumber tersebut.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR